Dr. Mashudi, SH., MH, dalam ceramah kultumnya pada hari ini, mengajak umat Islam untuk lebih mendalami rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Ceramah ini disampaikan dalam rangkaian kegiatan kultum ba’da shalat zhuhur yang berlangsung di Masjid Al-Mahkamah. Tema yang diangkat adalah pentingnya mensyukuri nikmat Allah dan menjaga hati sebagai cerminan keimanan.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Mashudi mengutip firman Allah dalam Surat Al-A’raf ayat 179 yang berbunyi: "Sungguh, isi neraka Jahannam kebanyakan dari golongan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah); mereka memiliki mata, tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kebesaran Allah); dan mereka memiliki telinga, tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu seperti hewan ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai." (QS. Al-A’raf: 179)

Dr. Mashudi menekankan bahwa Allah SWT telah memberikan berbagai nikmat, seperti hati, mata, dan telinga, namun banyak manusia yang tidak bersyukur dan tidak menggunakan nikmat tersebut untuk merenungkan kebesaran Allah. Beliau menyatakan bahwa hati yang bersih merupakan cerminan dari seorang muslim yang sadar akan kebesaran Allah. Hati yang penuh dengan syukur akan membimbing seseorang untuk selalu mendekatkan diri kepada-Nya.

Lebih lanjut, Dr. Mashudi menyampaikan bahwa setiap manusia tentu ingin mendengar panggilan yang indah di akhir kehidupan, yaitu panggilan untuk masuk surga. Namun, kebanyakan manusia tidak bersyukur dan tidak menyadari tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di sekitarnya. Beliau mengingatkan umat untuk menjaga hati, lisan, dan telinga sebagai bentuk penghormatan terhadap nikmat Allah.

“Manusia yang baik adalah mereka yang sibuk membenahi diri sendiri, bukan yang sibuk melihat kekurangan orang lain,” tegasnya.

Sebagai penutup, Dr. Mashudi mengajak jamaah untuk memanfaatkan bulan Ramadan sebagai momen untuk memperbaiki diri dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.